Beranda | Artikel
Bermain dan Bercanda Bersama Anak-Anak
Rabu, 14 September 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Bermain dan Bercanda Bersama Anak-Anak merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Mendidik Anak Tanpa Amarah. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 16 Safar 1444 H / 13 September 2022 M.

Bermain dan Bercanda Bersama Anak-Anak

Salah satu cara yang sangat jitu untuk menumbuhkan keakraban dan kedekatan dengan anak adalah bermain dan bercanda bersama. Demikian juga akan membawa perasaan hangat dalam hatinya. Inilah salah satu wujud kasih sayang yang akan melancarkan komunikasi dan mempererat hubungan batin antara anak dan orang tua.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam teladan kita di dalam mendidik juga melakukan hal itu. Beliau suka bercanda dan tertawa bersama anak-anak, terkadang berlari, menggendong, terkadang beliau menirukan kebiasaan ataupun perbuatan mereka. Demikian juga beliau berbaur bersama mereka. Demikianlah yang Nabi lakukan dalam mendekati mereka supaya tercipta kedekatan dan keakraban.

Nabi juga menanamkan perasaan tulus ke dalam jiwa anak-anak itu. Jauh dari sifat kering, kasar, keras, arogan dan mengabaikan hak-hak mereka. Itulah yang selayaknya kita tiru.

Ada perkataan sebagian orang tua “Jangan dilembuti nanti dia ngelunjak,” katanya. Sehingga ini menghalangi sebagian orang tua untuk bersikap lembut dan halus kepada anak-anak. Ini adalah asumsi yang salah dari sebagian orang tua. Kalaulah seperti itu Nabi tidak akan memperlakukan anak-anak dengan halus dan lembut. Terkadang karena kadangkalan ilmu kita menganggap itulah yang benar. Tapi sebenarnya tidak seperti itu.

Kita akan dapat menumbuhkan empati dalam hatinya terhadap sesama dengan menanamkan kehalusan dan kelembutan dalam hatinya. Anak yang biasa diperlakukan kasar, dia akan menjadi orang yang kasar. Itu akan muncul nanti di kemudian hari. Itu akan menjadi tabiat dasarnya.

Ibnul Qayyim berkata bahwa anak akan tumbuh dari kebiasaan yang diberikan oleh pendidiknya.

Potret Nabi Bermain dan Bercanda Bersama Anak-Anak

Jabir Radhiyallahu ‘Anhu menceritakan: “Kami pernah berada bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika kami diundang menghadiri jamuan makan. Ternyata Husain sedang bermain dengan anak-anak lainnya. Maka Rasulullah berlari dengan cepat mendekati Husain lalu berdiri di antara anak-anak tersebut. Tampak beliau merendahkan tangan dan punggungnya berlari ke sana kemari. Husain dan kawan-kawannya tertawa gembira melihat apa yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sampai-sampai beliau mengangkat Husain dan meletakkan tangannya pada dagunya dan tangan lainnya di antara telinga dan kepalanya. Kemudian beliau merangkul Husain dan menciumnya serai berkata: ‘Husain berasal dariku dan aku berasal darinya. Allah akan mencintai siapa saja yang mencintainya. Hasan dan Husain adalah cucuku.`”

Demikian momen-momen dimana Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berbaur bersama anak-anak dan ikut dalam permainan dan kegembiraan mereka.

Al-Bara’ bin Azib berkata: “Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menggendong Hasan pada bahunya, lalu berkata:

اللهم إني أحبه فأحبه

“Ya Allah aku mencintainya, maka cintailah dia.” (HR. Muslim)

Anas bin Malik juga pernah bercerita bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah seorang yang paling luhur akhlaknya. Ketika itu aku memiliki adik kecil yang baru berusia dua tahun, dipanggil Abu Umair. Setiap kali beliau datang kepada kami beliau bertanya sambil bercanda: ‘Wahai Abu Umair, sedang apa burung nughair itu?’ Adikku biasa bermain dengan burung tersebut.”

Ini salah satu cara untuk menumbuhkan kehalusan dan kelembutan dalam hati anak. Yaitu mereka dibolehkan untuk memelihara hewan peliharaan seperti kucing, kelinci, burung. Ini untuk menumbuhkan empati antara sesama makhluk.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajiannya.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52126-bermain-dan-bercanda-bersama-anak-anak/